Pertemuan Tak Diduga
Seketika Bertholdt merasakan kantuknya benar-benar hilang. Hatinya berbunga-bunga setelah mengirimkan balasan terakhir ke Annie.
Annie, sahabat terdekatnya, sekaligus gadis yang dia sukai. Tidak main-main, dia menyukai Annie bahkan sejak mereka masih sekolah dasar. Tapi sayang, Annie hanya menganggapnya sahabat sama seperti Reiner. Bertholdt yang tidak ingin mengambil resiko persahabatannya rusak karena perasaan pribadi, memutuskan untuk tidak melakukan apapun, apalagi menyatakan yang sebenarnya pada Annie. Perasaannya dia pendam sendiri, dan hanya Reiner lah yang tahu.
Untuk saat ini, bersahabat dengan Annie sampai selama ini sudah cukup membuatnya bahagia.
Chat dengan Annie barusan seperti memberinya tenaga baru untuk hari itu. Sejenak dia terdiam sambil berdiri di lorong, sambil melamunkan si cantik berambut pirang bermata biru.
Sampai-sampai dia tidak sadar ada suara derap kaki yang semakin mendekat dari seseorang yang seperti berlari. Lalu, tiba-tiba…
Bruk!!
Bertholdt merasakan sesuatu yang keras membenturnya dari belakang. Tapi, karena tubuhnya yang besar, benturan tersebut tidak cukup kuat untuk membuatnya ikut terjatuh. Orang yang menabraknya lah yang terpental dan terjatuh dengan bokong mendarat duluan ke lantai.
“Adoh!”
Orang itu adalah seorang gadis, dengan mata sipit dan bintik-bintik tipis pada wajahnya. Khawatir sudah melukainya, Bertholdt segera mengulurkan tangannya kepada gadis itu.
“Maaf! Saya berdiri sembarangan di belokan lorong, maaf banget! Ga apa-apa, kan?”
Si gadis menerima uluran tangan Bertholdt dan berdiri. Dia mengelus-elus bokongnya sendiri yang terasa nyeri akibat terjatuh tadi.
“Iya, ga apa-apa, sih. Gue yang harusnya minta maaf karena udah lari-larian di lorong. Kirain gue nabrak tembok! Gile, gede banget lu, Bang!”
Gadis itu juga minta maaf sambil mengeluarkan komentar jenaka, dan membuat Bertholdt tergelak mendengarnya. Kemudian, gadis itu langsung bersiap kembali berjalan cepat menjauhi si pemuda.
“Maaf ya, Bang!” seru si gadis sipit sambil berlalu meninggalkan Bertholdt.